Setting konfigurasi DNS Server pada debian 10

 Konfigurasi DNS Server Debian 10



Apa Itu DNS?

Domain Name System adalah suatu metode untuk mengkonversi IP address (numerik) sutau komputer ke dalam suatu nama domain (alphabetic), ataupun sebaliknya. Dengan adanya sistem tersebut, memudahkan kita dalam mengingat komputer tersebut. Misalnya, server Debian memiliki IP Address 192.168.30.1, namun pada umumnya orang tidak akan mudah mengingat IP address dalam bentuk numeric tersebut. Dengan adanya DNS Server, kita bisa mengakses halaman situs dari server Debian tersebut hanya dengan mengakses nama domain-nya, tanpa mengingat IP address dari komputer tersebut.

Apa sih fungsi DNS Server?

Fungsi DNS server adalah untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP, mengarahkan lalu lintas internet, menyimpan informasi dalam cache untuk percepatan akses, mengelola pengaturan DNS zona, serta menyediakan redundansi dan keandalan dalam layanan DNS.

Apa saja kelebihan dan kekurangan DNS Server?

Kelebihan DNS Server:

1. Mudah Diingat: Memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web dengan menggunakan nama domain yang mudah diingat.
2. Distribusi Lalu Lintas: Mengarahkan lalu lintas internet ke server yang tepat berdasarkan nama domain.
3. Cepat: Menyimpan informasi dalam cache untuk mempercepat waktu resolusi DNS di masa mendatang.
4. Skalabilitas: Memungkinkan pengelolaan banyak domain dengan mudah.
5. Manajemen Zona: Memfasilitasi pengelolaan pengaturan DNS untuk zona domain tertentu.
6. Redundansi: Dapat memberikan keandalan tinggi dengan konfigurasi redundansi.

Kekurangan DNS Server:

1. Risiko Kegagalan: Jika DNS server mengalami masalah, akses ke situs web bisa terganggu.
2. Rentan Terhadap Serangan: Rentan terhadap serangan seperti spoofing DNS dan serangan DDoS.
3. Ketergantungan pada Server Eksternal: Bergantung pada server DNS eksternal untuk resolusi nama domain.
4. Keterlambatan Cache: Informasi dalam cache mungkin tidak selalu terbaru, menyebabkan keterlambatan dalam resolusi.
5. Kesalahan Konfigurasi: Kesalahan konfigurasi dapat menyebabkan gangguan dalam lalu lintas internet.

Bagaimana cara kerja DNS Server?

Cara kerja DNS server bisa dijelaskan dalam beberapa langkah sederhana yaitu:

1. Permintaan Nama Domain: Ketika Anda memasukkan alamat situs web (misalnya, www.example.com) di peramban, perangkat Anda mengirim permintaan ke DNS server.
2. Pencarian Cache: DNS server pertama-tama memeriksa cache-nya untuk melihat apakah informasi tentang alamat situs web sudah tersimpan di sana. Jika iya, server langsung memberikan alamat IP yang sesuai.
3. Pertanyaan ke Server DNS: Jika informasi tidak ada dalam cache, DNS server mengirimkan permintaan ke server DNS lain yang memiliki data tentang alamat situs web tersebut.
4. Resolusi DNS: Server DNS yang memiliki data resmi tentang alamat situs web mencari dan memberikan alamat IP yang sesuai.
5. Balasan ke Perangkat: DNS server mengirimkan alamat IP ke perangkat Anda.
6. Akses ke Situs Web: Perangkat Anda menggunakan alamat IP tersebut untuk terhubung ke server situs web yang dimaksud.

Berikut adalah Langkah-Langkah install dan konfigurasi DNS server

1. Login dengan menggunakan user root, Dengan Command [su]
2. Setelah login dengan menggunakan user root, Silahkan mengkonfigurasi IP untuk Server Debian-nya. Ketikkan perintah [nano /etc/network/interfaces] untuk masuk ke konfigurasi IP nya. Kemudian tulis konfigurasinya seperti gambar dibawah ini. Jika sudah keluar konfigurasi den gan menekan tombol Ctrl+O untuk menyimpan dan Ctrl+X untuk keluar konfigurasi.
3. restart networknya dengan perintah [/etc/init.d/networking restart], kemudian cek IP nya dengan perintah [ip a]. 
4. Jika konfigurasi ip sudah benar masukkan DVD 2 ke PC Debian, Kemudian ketikkan perintah [apt-cdrom add]. Setelah DVD berhasil dimasukkan kemudian tekan Enter. Selanjutnya update dengan perintah [apt-get update].

5. Setelah itu install apache nya dengan mengetikkan perintah [apt install bind9].
6. Jika sudah cek lagi dengan perintah [apt-get install bind9], jika sudah ada tulisan 0 upgrade, 0 newly installed, 0 to remove and 0 not upgraded.  Jika sudah ada tulisan tersebut berarti sudah berhasil.

7. Kemudian masuk ke directory bind dengan perintah cd /etc/bind. 

8. Membuat file forward, dengan cara copy file db.local dengan perintah [cp db.local db.nama]. kemudian konfigurasi file db.faisal dengan perintah [nano db.faisal]. Lakukan konfigurasi seperti gambar dibawah ini.

9. Kemudain membuat file reverse, dengan cara copy file db.127 dengan perintah [cp db.127 db.192]. kemudian lakukan konfigurasi pada file db.192 dengan perintah [nano db.192]. lakukan konfigurasi seperti gambar dibawah ini.

10. Kemudian setting zone dengan perintah [nano named.conf.default-zones]. Seperti gambar dibawah ini.

11. Menambah dns-name server. Tambahkan dns dan nameserver dari server Debian tersebut pada file resolv.conf. agar dapat diakses melalui komputer kita. Ketikkan perintah [nano /etc/resolv.conf]. Lakukan konfigurasi seperti gambar dibawah ini.

12. Setelah selesai konfigurasi restart bind9 dengan perintah [/etc/init.d/bind9 restart]. Jika sudah OK berarti sudah berhasil.  Jika belum silahkan teliti lagi pada konfigurasi network atau konfigurasi debiannnya.

13. Sebelum melakukan pengujian DNS Server nya, kita install terlebih dahulu dnsutils dengan perintah [apt-get install dnsutils]. Jika ada pertanyaan [y/n] tekan Y lalu enter.
14. Jika sudah berhasil lakukan pengujian/pengecekan dengan perintah [/etc/init.d/bind9 status]


15.  Kemudian lakukan pengujian dengan perintah nslookup faisal.net dan nslookup 192.168.30.1. jika berhasil maka akan seperti gambar dibawah ini.


16.  Kemudian kita coba lakukan ping dari PC host, langkah pertama atur ip terlebih dahulu pada PC host/client pada bagian Host-Only Adapter atau setting automatis menggunakan dhcp server. Dan pastikan untuk network Server debian-nya Host-Only Adapter. 
17. Jika sudah saling terhubung kemudian search dns kalian jika tampil seperti gambar dibawah ini berarti sudah sukses.

Terimakasih



Komentar

Postingan Populer